Tomy Menjalin Kasih Dengan Tri Selama 3 Tahun

Tomy menjalin kasih dengan Tri selama 3 tahun

Mereka semakin mantap dalam menjalani hubungan ini, saling melengkapi dan jarang bertengkar walau hanya kecil-kecilan, terkadang pertengkaran itu dimulai dari kuatnya ego masing-masing. Terutama Tomy yang lebih muda dari Tri, ia jarang sekali ingin mengalah dalam segala hal, itu semua tidak serta merta menjadi masalah yang sulit untuk di atasi. Sebab, masih dalam kata wajar layaknya orang pacaran kebanyakan.

Setiap pulang kuliah , Tomy sempatkan untuk berdua bersama di rumah Tri. Malah, jam-jam kuliah yang tidak ada dosen pun ia rela cabut demi terpenuhnya rasa rindu yang selalu merebak dalam jiwanya. Tri sudah wisuda setahun yang lalu, hingga kini ia belum bekerja karena statusnya orang senang.

Jadulnya motor Tomy, yang bukan miliknya melainkan bapaknya, membuat Tri selalu menawarkan untuk menjemputnya. Terkesan memanfaatkan materi orang, membuat Tomy merasa hiba dan khawatir akan dicap sebagai laki-laki yang tidak bermodal atau kere.

Ini yang dinamakan tulus mencintai pasangan, tidak memandang status atau materi yang ada. Tapi, Semakin tinggi sebuah pohon semakin kuat anginnya. Walau seorang sudah merasakan begitu nikmatnya hubungan, pasti akan ada kendala yang siap kapan saja menerjang.

Tomy mulai was-was dalam mengkehendaki sesuatu dari Tri. Takut terjadi sesuatu diluar dugaannya. Konon, surga itu ada di bawah telapak kaki ibu, maka wajarlah bila seorang wanita bernama lengkap Gayatri Rajapatni ini menghormati ibunya, demi surga akhirat dibanding surga dunia yang hanya sebentar ini. Orang tua Tri tidak setuju anaknya menjalin kasih dengan Tomy yang keluarganya bukan dari golongan ternama, mapan, para alim, terlebih ulama. Lantas, hal ini menjadikan sebuah tembok raksasa yang nyata bagi Tomy.

Perekonomian keluarga Tomy memang pas-pasan, tapi semangatnya dalam pendidikan berbeda dengan anak konglomerat kebanyakan, yang hanya berfoya-foya. Bapaknya bekerja sebagai buruh bangunan hanya lulusan SMP, Ibunya tidak lulus SD hanya berfrofesi sebagai ibu rumah tangga, dan Abangnya yang bekerja sana sini hanya menggunakan ijazah SMP akibat putus sekolah semasa SMA. Ia tidak ingin nasibnya seperti mereka bertiga, baginya memegang gelar sarjana saja masih kurang, hingga dia bercita-bisa bisa lulus S3 agar status keluarganya bisa dirubah.sedert

Terkadang dibenakknya selalu bertanya, “Pantaskah aku seorang anak buruh mempunyai kekasih? Haruskah aku merelakan hidup ini hanya demi cinta yang dapat membunuh ku!?“

Hanya waktu yang  bisa menjawab semua pertanyaan Tomy ini. Semua terasa begitu cepat, jalinan kasih yang mereka lalui tanpa di sadari memakan waktu 3 tahun lebih. Tidak sedikit hati Tomy tersakiti akibat urusan asmara ini, namun selama 3 tahun pahit manisnya tetap mereka merasakan bersama.

Hari ni adalah hari ujian seminar, yang dilakukannya pagi tadi di kampus. Saat diperjalanan pulang tiba-tiba suara ponsel Tomy berbunyi, isyarat pesan masuk. Ia terperanjat membacanya, Tomy murka terhadapat Tri. Sebab pesannya berbunyi “ Tolong jangan ganggu Tri lagi, saya sahabatnya Juar pacarnya Tri.“

Kenyataan selama ini hanya fatamorgana. Tomy gusar, ia terbakar api cemburu, ia tidak sanggup berlama-lama di jalan raya, sudahlah panas lagi berdebu. Tidak ada di ayalnya ini perbuatan orang yang iseng, ia telah lama curiga setiap kali meminta password FB yang di selalu diganti Tri. Hatinya telah dirasuki oleh kegelapan, ia ingin segera secepat mungkin menemui Tri yang sudah mengkhianati cintanya. Laju sepeda motornya di atas 90 km, maut pun tak dihiraukannya lagi.

Siang menjelang sore, Tomy sampai di halaman rumah Tri. Entah kenapa sore itu awan hitam berarak melewati langit yang tadi begitu panas, dalam sekejap keadaan gelap dan hujan gerimis yang syahdu perlahan mulai melebat. Mungkinkah ini pertanda akhir dari segalanya. Sambil memasang muka masam, Tomy menyodorkan pesan yang mengejutkan itu.

“Kamu pasti tau arti pesan ini?”
“Iya, itu nomor Gio. Sahabatnya Juar.“
“Siapa Juar? Pacar kamu? Jadi aku ini siapa!?” Dengan nada yang tinggi.

Tomy tidak ambil pusing apabila suaranya didengar oleh keluarga Tri, sebab hujan di luar yang lebat membuat orang di dalam tidak kedengaran.

“Sebenar pacar aku, sedang kuliah di Jogja. Tapi aku bisa jelaskan Tom.”
“Kenapa kamu mau menerima cintaku sedangkan kamu sudah mempunyai pacar?” teriak Tomy.
Tangannya yang gemetar tanda ingin menampar pipinya, tapi ia masih teringat pesan ibunya. Di larang memukul perempuan kecuali istri sendiri.

“Aku butuh pendamping, bukan Juar yang jaraknya jauh. Tapi ingat Tom! Cintaku padamu lebih besar dari pada cintaku pada Juar. Aku ingin putus darinya, ia sekarang tidak peduli lagi.”
“Tidak peduli? Itu buktinya kenapa dia menyuruh temannya seperti ini? Dimana letak akalmu?? “ Merampas ponsel miliknya dari tangan Tri.
“Kalau kamu ingin putus dengannya, sampaikan sekarang juga!?“  Sejenak menarik nafas pendek untuk menenangkan jiwanya.
“Tapi aku tak bisa tom“ Tri menangis tersedu-sedu.
“Kenapa!!?” dengan perasaan curiga yang mendalam.
“Rasanya sulit untuk di jelaskan, jasanya begitu banyak. Aku hanya ingin dia yang memutuskan hubungan ini bukan aku. Aku tidak tahu harus bagaimana tom selain cara ini.”
“Baiklah, ini seperti cinta segitiga yang tidak dapat diselesaikan jika tidak ada yang memilih diantara 2 pilihan. Ini pertanyaan ku yang terakhir. Sekarang, kamu ingin pilih Juar atau aku?“
“Aku tidak bisa jawab tom, maafkan aku tom ini salahku, aku memang bodoh.”
“Stooppp .. “ sambaran jari telunjuk Tomy tepat ke arah mulutnya Tri yang sedari tadi berusaha menjelaskan atas kesalahan fatalnya.
“Baiklah, aku yang akan menjawab. Kita putus dan silahkan kamu bersama Juar,” lanjut Tomy.
“Tidak, aku tidak mau putus aku sayang sama kamu tom, aku mencintaimu. Tega kamu ingin memutuskan aku? kita sudah 3 tahun tom! Sia-sia kita menjalaninya“
“Iya aku tega, apakah kamu tega tidak jujur padaku? Aku tidak akan mendekatmu sampai sejauh ini bila kamu jujur padaku, tapi kenyataannya kamu berkhianat. Apakah kamu tidak menyadari apa yang kamu tanam itulah yang di petik nanti? Tunggulah karma dari tuhan. Sesungguhnya kamu adalah cinta pertamaku. Akan tetapi, kamu jugalah orang yang pertama menyakiti perasaanku.”

Tatapan mata yang terakhir menyiksa batin Tomy yang mencintainya, walau begitu ia tetap merelakan Tri untuk orang lain. Sungguh ironi kisah cinta yang mereka alami, harus kandas karena orang ketiga disertai campur aduk dari orang tua.

Tomy pulang dengan sepeda motornya yang terparkir di rumah Tri, dalam keadaan basah sejak kedatangannya. Sepanjang jalan, hujan terus mengiringi kepergian Tomy menuju rumahnya. Tya yang dari tadi tidak bisa berbuat banyak, hanya bisa menangis sambil meratapi penyesalannya, ia kecewa dengan keputusan yang di ambil Tomy. Menyusulnya saja tidak mungkin, maka ia mulai mengetik pesan perpisahan yang tidak sempat disampaikannya tadi.

Walau kini kau tak lagi temani ragaku, akan ku pastikan bahwa cintaku hanya untukmu seorang sayang, dirimu akan ku kenang selamanya, meskipun kusadari tak mungkin bisa memelukmu lagi “

Semua telah terlambat, hati Tomy tidak bisa ditarik ulur lagi, tidak bisa menerima Tri lagi. Hatinya sudah beku kecuali atas izin yang di atas.

Jurang yang dalam telah memisahkan mereka yang tak mungkin untuk lalui, kini Tomy seperti lari dari kenyataannya.

Teruskan membaca Seminggu berselang ..

Posting Komentar

0 Komentar