Seluk Beluk 3 Organisasi Mahasiswa Di Universitas Karimun

Assalamualaikum sahabat-sahabati yang berada di bumi berazam.

Setiap organisasi selalu dikenal dengan hal-hal yang unik, dari ucapan salam yang berbeda, perkataan yang menjadi semboyan, hingga simbol-simbol yang menandakan identitas diri mereka.

Ada ucapan yang selalu dinyanyikan oleh sebagian kelompok organisasi luar mahasiswa yang bait akhirnya mengatakan ‘Tangan terkepal dan maju kemuka. Semboyan ini sangat populer bagi para penganut organisasi beralmamater biru berpecikan hitam polos  ini, mereka lebih mendepankan untuk menjadi pelopor dan cenderung diawali dengan sebuah pergerakan.

Sedangkan Singkatan YAKUSA yang artinya "Yakin Usaha dan bisa" ini sebuah ungkapan yang selalu tertanam pada mahasiswa yang selalu memakai peci yang berwarna hitam dan hijau, serta benderanya bergambar bintang dan bulan yang dikelilingi dengan warna hijau yang bercorak islam. Terkadang pin logo yang penuh makna terpampang di jilbab para mahasiswinya.

Lain lagi dengan organisasi mahasiswa hasil usaha Bung Karno ini, mereka para mahasiswanya lebih terkenal dan mudah di ingat dengan semua unsur yang ada pada mereka berwarna merah. Hingga keberanian mereka turun ke jalan demi merebut demokrasi pun sudah memperlihatkan kamarahan dari banteng merah mereka yang tergambar di partai hasil ciptaan Bung Karno.

Ke-tiga organisasi besar ini sangat bagus untuk di ikuti, apa lagi para kader-kadernya terdahulu sudah banyak yang sukses tak terkucuali organisasi mahasiswa lainnya. Sebut saja Anies Bawesdan, semua mahasiswa HMI pasti tahu dari mana Menteri pendidikan ini berasal, tak ketinggalan nama besar Akbar Tanjung, politisi ulung yang sukses ketika masuk ke dunia partai politik. Lalu ada Imam Nahrowi, menteri Pemuda dan Olahraga dan Khofifah Indra Parawansa yang ditunjuk sebagai Menteri Sosial mereka berdua berasal dari PMII, belum lagi yang berasal dari GMNI yang sudah banyak menghasilkan politisi dan pejabat yang intelektual, yaitu Bambang Pranoto, Yayat T, Soemitra, Almarhum Taufik Kiemas, dan lain-lain

Semua organisasi yang diikuti itu bagus dan tidak ada yang sia-sia, tergantung niatnya kita ingin memasukinya. Ada organisasi di dalam kampus ada yang di luar, yang lebih menonjol adalah organisasi diluar kampus yang berskala nasional. Selain bermacam-macam program yang mereka lakukan, mereka juga mempunyai sistem kaderisasinya yang berbeda-beda dan kegiatan-kegiatan yang pro terhadap masyarakat serta gebrakan-gebrakan yanmengejutkan pemerintah baik itu berupa kritikan, saranaksi, dan lain sebagainya.

Agar tidak tebang pilih, sebelum memasuki organisasi tersebut sebaiknya dilakukan penelitian yang sangat matang sebelum terjun ke dunia organisasi. Karena di dunia organisasi selain turuk aktif dalam membantu masyarakat mereka juga saling bertatap mata dengan pihak keamanan, konflik dengan organisasi lain pun tak terlakkan, bahkan yang lebih membahayakan lagi yakni selalu bersitegang dengan para pemimpin-pemimpin yang dzalim beserta koleganya. Mahasiswa yang berani menghadapi seperti ini hanyalah mahasiswa pilihan, mahasiswa yang tidak takut terhadap dzalimnya pemerintah, mahasiswa yang berfikir kritis, berjiwa nasionalis, serta mahasiswa yang berpedoman pada kebenaran terutama untuk kepentingan rakyat.

Lalu muncul dua buah pertanyaan yang saling berkaitan. Apakah semua organisasi tersebut berbeda dari segi tujuannya? Apakah ada yang terbaik dari yang baik?

Bila ingin puas dengan jawabannya semua pertanyaan tadi harus disampingkan, lalu bisa dijawab ketika anda melihat dan meneliti terlebih dahulu, sehingga bisa diasumsikan seperti apa organisasi yang menurut anda terbaik serta berbeda dari organisasi lainnya.

Pada dasarnya semua tujuan organisasi ini sama, yaitu untuk kepentingan masyarakat. Tetapi hal ini akan berubah bila sebuah organisasi di sisipi oleh orang-orang politik yang tak bertanggung jawab, yang mempunyai kepentingan pribadi. Seolah-olah para politisi tersebut berpolitik dengan memboncengi sebuah organisasi. Jika hal ini terjadi maka tujuan dari adanya sebuah organisasi mahasiswa sudah tidak sinkron lagi, disatu sisi ingin menolong rakyat disisi lain berupaya menyengsarakan rakyat. Artinya organisasi ini tidak lain dan tidak bukan hanya sebagai boneka para politisi bahkan sampai-sampai bonekanya para pemerintah yang rakus akan jabatan. Sangat disayangkan bila organisasi tersebut bisa berada secara leluasa di bumi berazam ini, kita perlu mencurigai mereka karena kita semua adalah mahasiswa yang memiliki sifat kritis!

Posting Komentar

0 Komentar