'FITRAH' Kata Asing Bagi Kaum Pemuda


Assalamualaikum Wr. Wb

Pengertian fitrah begitu kompleks sehingga banyak perbedaan pendapat dari para ulama kontemporer yang karyanya masih dapat dilihat hingga saat ini. Opini yang mereka kemukakan melalui karyanya dengan merujuk dari intuisi serta ilmu dari pendahulunya, tidak serta merta mereka pertahankan tanpa mengacu pada Al-qur’an dan Sunnah. ‘Islam itu fitrah’ slogan seperti itu bukan asing lagi di telinga orang islam. Tapi slogan yang penuh dengan makna tersirat itu seolah menjadi angin lalu bagi segelintir orang khususnya remaja dan pemuda kabupaten karimun yang peradabannya mulai kebarat-baratan. Menurut saya mereka enggan memahami maknanya, karena pada umumnya untuk mengetahui hal itu hanya melakukan sebuah pekerjaan yang sia-sia belaka dan tiada hasil yang didapati. 

Padahal secara hakekat, melakukan hal-hal kebaikan terlebih mencari ilmu tidak ada yang namanya sia-sia. Melainkan, tuhan yang maha bijaksana serta lebih bijak dari pada hakim, lebih mengerti siapa yang pantas mendapatkan hadiah berupa pahala atau kejutan di dunia yang tak terduga. Hingga keberkahan yang diterima oleh orang yang melakukan hal tersebut dibanding yang tidak melakukannya. Begitu mujur nasib seseorang bila itu menimpanya. Allah akan meninggikan derajat seseorang yang peka terhadap ilmu yang dimiliki-Nya, terlebih yang mendalami ilmu itu. Misalnya, seseorang yang memahami arti “Islam itu fitrah“ akan menyadari keberadaan tuhan. Karena fitrah sebagian ulama mengatakan; dorongan ingin tahu untuk mencari hakikat kebenaran yang berwujud daya untuk berfikir. Jadi hemat saya, manusia itu cenderung mencari kebenaran melalui rasional, dan itu disebut fitrah. Yang salah di benarkan dan bila benar jangan disalahkan walau segudang emas menggoda.

Dewasa ini, dikalangan remaja dan pemuda sedikit sekali mereka mengikuti perkumpulan, komunitas atau organisasi islam yang lebih mengedepankan perubahan dengan pergerakan. Banyak dikalangan mereka mencari sebuah perkumpulan yang bersifat duniawi, sangat disayangkan bila generasi Indonesia terlebih generasi penerus kabupaten karimun ini hanya memiliki kemampuan di berbagai bidang akademik, bidang berorganisasi, dan sebagainya,  tapi tidak memiliki sisi religius yang baik. Akankah kedepan para pemuda dan mahasiswa karimun yang siap ingin menjadi pemimpim dan pejabat kabupaten ini akan merasakan kondisi terpuruk hanya karena kurangnya ilmu agama, padahal Bupati Karimun H. Aunur Rafiq, S.Sos, M.Si telah menggalakkan slogan dengan singkatan BERSIH (Beriman, indah, sehat dan harmonis). Seperti diketahui bersama, kesuksesan seseorang dalam mewujudkan sesuatu tidak akan tercapai bila tidak dipahami bahwa semua kejadian di muka bumi ini tidak terlepas dari campur tangan tuhan.

Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq

Posting Komentar

0 Komentar