Setelah 1 Bulan Belajar Bersama Pak Ali

Setelah 1 Bulan belajar bersama Pak Ali

Tomy berhasil mencuri sebagian ilmu dari Pak Ali yang ahli dalam bidang agama, satu bulan bukanlah waktu yang cukup, untuk menyerap ilmu agama yang terkandung di dalam jiwa Pak Ali. Tapi satu bulan cukup untuk menjadi seorang penulis ulung, ditambah peralatan yang memadai dan guru yang mempuni. Serta tidak diragukan lagi akan kehebatan Pak Ali dalam merangkai kata-kata indah nan menyejuk kalbu.
Ketajaman nalar pak Ali kini sudah mengalir ke Tomy, pernah suatu hari Pak Ali bertanya pada Tomy tentang kecerdasannya. “Dari mana kamu memperoleh otak yang cerdas itu nak?“ Tomy menjawab dengan gamblang “Kedua orang tuaku selalu menyuruhku sholat tepat waktu“ lalu Tomy diam dan mulai belajar menulis lagi.

Pak Ali menyadari bahwa kecerdasan yang ia dapat pantas didapati dari sholat, tapi Tomy belum menyadari arti dari sholat. Hakekat dari sujud, dimana gerakan sujudlah yang membuat otak menjadi cerdas, aliran darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika sujud dalam sholat.

Tomy ibarat emas yang hanya tinggal dipoles untuk menjadi bermacam-macam perhiasan.

Tomy kini sudah mahir dalam menulis dan menyusun, menurutnya inilah buku yang terbaik dalam hidupnya. Yaitu sebuah novel berjudul ‘Mantanku jodohku’ yang terilhami dari pengalaman Tomy sendiri, ditambah sedikit pengetahuan agama pak Ali pada bab akhirnya.

Satu bulan lebih sudah Tomy menulis, buku yang ia tulis kini sudah terbit dan siap dipasarkan ke pelosok kota, tak disangka untung yang ia raup melebihi yang diharapkan. Hasil penjualan di toko ‘Salemba’ sebagai buktinya. “Ini baru satu toko saja, belum lagi dari keuntungan toko yang lain,” ujar Tomy yang baru menyadari bakat alaminya. Kini ia lebih serius lagi mendalami setelah melihat hasil buah yang ia tanam lalu.

Mendekat dua bulan bukunya sudah menjadi best seller untuk daerah kotanya. Lebih dari cukup untuk membantu beban kedua orang tua, membayar tunggakan uang wisuda yang telah mendapatkan dispensasi. Dari kebutuhan pribadi, sampai kebutuhan keluarga, hingga kebutuhan teman, sahabat, dipenuhinya semua. Semua itu ia lakukan semata-mata karena ibadah, beribadah kepada Allah. Tujuan akhir dari segala perbuatan baik.


Wisuda dan menuju puncak karir

Aktivitas kehidupannya kini berubah, setelah ia wisuda, sambil mencari kerja ia sempatkan untuk menulis novel dari berbagai tema dan bermacam judul. Ia begitu tekun menggeluti pekerjaan sampingannya ini, sampai pada akhirnya novelnya semua laku terjual. Hingga skala nasional, tak terkecuali 1 dan 2 buku mampu menembus pasar internasional. Tulisannya novel bertemakan islam yang menjadi favoritnya. Ia juga menulis artikel bertemakan ilmu agama, yang di cintainya setelah mengenal pak Ali. Lalu ia memutuskan penulis sebagai pekerjaan tetap.

Melihat perkembangan Tomy yang begitu pesat, Pak Ali merasa bangga. Kehidupan keluarganya tidak luluh lantak seperti dahulu lagi, ia menjadi orang sukses. Tak lupa ia selalu memberi infaq kepada anak yatim dan orang yang tak mampu, orang yang butuh pekerjaan pun tidak luput dari bantuannya. Begitu dermawannya Tomy, sampai-sampai pak Ali menyanjungnya dengan sebutan “Manusia bertangan emas dari bumi berazam.”

Dengan kepercayaan yang diberikan kepada Tomy, maka Pak Ali menunjuk Tomy untuk mengatur buku-buku yang layak untuk di terbitkan, ketimbang Ferry anaknya sendiri. Maka semakin tinggilah penghasilan Tomy sekarang, di tambah ia juga seorang penulis handal. Setelah cukup lama memegang jabatan di jasa penerbit ia mengganti nama penerbitnya menjadi ‘Tangisan Hujan’ sebuah nama yang saraf akan masa lalu.


Gayatri Rajapatni.

Disisi lain, Tri yang hidup di Lingga telah menjelma menjadi seorang guru TK yang  cantik dan menarik. Ia menggeluti profesi itu akibat peran ibunya sebagai kepala sekolah TK, ia telah menikah dengan Juar yang bekerja sebagai Captain kapal di salah satu perusahaan asing.

Selama menikah ia belum mempunyai anak, harinya pun dilalui dengan kesendirian dirumah, karena Juar selalu berada di atas kapal. Ia akan pulang bila selesai 3 bulan bertugas di laut, tapi kenyataan yang ada Juar pulang setelah 6 bulan bahkan lebih. Lalu, Tri menyewa seseorang untuk menyelidiki hal tersebut, kabar yang tidak mengenak pun tiba. Juar telah memiliki istri jauh sebelum mereka menikah, istrinya adalah warga Fhilipina. Ia pun meminta cerai dari Juar. Berita ini terdengar sampai ke telinga Tomy melalui rekan kerjanya. Hal ini tidak membuat Tomy merasa senang atau bahagia karena masalah yang dihadapi Tri. Ia telah menemukan cinta seutuhanya yang tidak pernah redam dan takut akan ditinggal lagi. Yaitu cinta kepada Allah SWT.

Terlalu baiknya Tomy membuatnya hiba terhadap Tri, Tomy mengirimkan sepucuk surat yang berisikan sebuah wejangan hidup, lalu di balas seminggu kemudian oleh Tri dengan sebuah penyesalan yang amat tinggi.


5 tahun kemudian ..

5 tahun berjalan, Tomy menjadi kaya raya. Dahulu hidupnya tunggang langgang, uang kuliah tersendat-sendat dan himpitan ekonomi selalu menerpa keluarganya. Kini, ia telah sukses, telah menyandang gelar Doctor. Menjadi kebanggaan bagi keluarganya, pengalaman pahitnya telah menjadi kenangan.

Sekarang ia semakin sibuk, bukan tempat penerbit saja yang di urusnya, toko buku salemba pun menjadi tugasnya, setelah meninggalnya Pak Ali. Ferry anaknya Pak Ali yang tidak mampu mengemban tugas yang diberikan oleh bapaknya, menjadikan Tomy mengendalikan semua bisnis Pak Ali. Walau untungnya di bagi beberapa persen ke Ferry.

Kehidupan Tomy terasa kurang lengkap tanpa sesosok wanita di sampingnya, ia bukan tidak ingin lagi mencari wanita setelah luka masa lalunya, melainkan hanya fokus ke karirnya.

Hingga akhirnya, setelah memasuki usia 28 tahun ia menemukan seorang wanita manis, sholeha lagi baik akhlaknya, dari keluarga ulama yang terpandang di Karimun. Namanya Maryati, yang kini telah menjadi istrinya dan dikaruniai sepasang anak yang cantik dan tampan. Akhirnya, Tomy dengan keluarga kecilnya hidup bahagia, dan Tri sang mantan yang melukainya juga bahagia dengan kesendiriannya.

Bersambung…

Posting Komentar

0 Komentar